Kamis, 01 Juli 2010

Jika kau bertanya, apakah itu KIMIA? Maka kami akan langsung menjawab: “Kimia adalah ilmu tentang materi dan perubahan yang terjadi pada materi tersebut.” Kemudian kalau kami terus dikejar pertanyaan: “apakah materi itu?”. Tentu sangat mudah, materi adalah segala sesuatu yang ada di bumi, bahkan segala sesuatu yang ada di matahari, di bulan, dan sebagainya. Segala yang ada di alam semesta adalah materi. Pensil, air, udara, debu, pohon, asteroid, bintang, semuanya adalah materi. Sederhanya materi adalah sesuatu yang memiliki massa. Kalo begitu hantu itu termasuk materi atau bukan???? Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu saja kamu butuh sedikit eksperimen. Coba dudukkan hantu di timbangan. Kalo hantu itu punya berat (misal 40 kg) maka hantu itu termasuk materi. Jelas????????

Maka dari itu, ilmu kimia adalah ilmu segala sesuatu. Ilmu yang sangat dekat dengan kita. Ibu kita memasak di dapur, itu adalah reaksi kimia. Dimana makanan yang mentah berubah menjadi matang. Kita membakar kembang api, itu adalah reaksi kimia. Kita makan, maka makanan dicerna oleh tubuh kita melalui serangkaian reaksi kimia yang mengubah makanan menjadi energi dan kotoran. Kita memakai handphone, maka reaksi kimia pada baterai berperan dalam menyuplai energi.

Terus.... apa gunanya kita mempelajari kimia dunk? Sekali lagi kita lihat definisi ilmu kimia di atas. Karena kimia mempelajari materi dan perubahannya maka dengan menguasai ilmu kimia kita dapat merekayasa, memanipulasi, memodifikasi materi sehingga berguna bagi kehidupan. Kita dapat mengubah pasir menjadi gelas yang bening, baja yang kuat, sel surya yang menghasilkan listrik hingga prosesor yang merupakan otak dari komputer. Dahsyat bukan??? Masih banyak manfaat yang lain dengan mempelajari ilmu kimia. Siapa tau kamulah yang akan memberikan sumbangan yang besar bagi ilmu pengetahuan. Majulah ilmu pengetahuan Indonesia!!!!!!!!!!

Selasa, 23 Februari 2010

Apakah atom itu? Untuk menjawab hal tersebut marilah kita lihat segenggam pasir. Kita tentu paham bahwa pada segenggam pasir tersebut tersusun atas butiran-butiran pasir halus. Nah ternyata butiran pasir tersebut juga tersusun atas butiran-butiran yang jauh lebih kecil lagi yang disebut ATOM. Jadi atom bisa diartikan sebagai bagian penyusun suatu benda yang ukurannya sangat kecil. Awalnya dipercaya bahwa atom merupakan penyusun benda yang PALING KECIL. Namun dengan ditemukannya proton, neutron dan elektron maka definisi paling kecil itu menjadi tidak tepat. Marilah kita ikuti perjalanan pemikiran para ahli hingga ditemukan teori atom yang dianut sekarang ini.

1. Teori atom Dalton
2. Teori atom J.J. Thomson
J.J. Thomson merupakan ilmuwan yang menemukan partikel yang sangat kecil dan bermuatan negatif yang disebut elektron. Kalau ada partikel bermuatan negatif tentunya ada partikel bermuatan positif. Maka Thomson mengungkapkan teorinya bahwa atom itu adalah suatu bola padat bermuatan positif dimana partikel-partikel elektron yang lebih kecil berada pada permukaannya. Orang eropa mengatakan sebagai teori roti kismis, namun kalau orang indonesia dapat mengatakan sebagai teori kue onde-onde dimana elektron sebagai wijennya.